MENUMBUHKAN MINAT
BEROLAHRAGA PADA MASYARAKAT
- RINDRA PUTRA -
Latar
Belakang :
Pada saat seperti ini,
olahraga sangat penting bagi tubuh.
Aktivitas masyarakat yang padat membuat masyarakat kurang melakukan
aktivits untuk berolahraga. Bahkan,
masyarakat tidak melakukan aktivitas olahraga.
Masyarakat saat ini larut
oleh pekerjaannya. Masyarakat yang
workaholic atau pekerja keras kurang memperhatikan kegiatan olahraga. Padahal,
olahraga sangat penting karena dapat membantu meningkatkan serta dapat menjaga
kebugaran dari kesehatan tubuh.
Kurangnya minat masyarakat
untuk berolahraga selain disebabkan oleh aktivitas pekerjaan yang padat, juga
disebabkan oleh rasa malas yang ada di dalam masyarakat. Rasa malas yang timbul pada masyarakat itu
dapat disebabkan oleh anggapan masyarakat bahwa olahraga adalah aktivitas yang
berat sehingga membutuhkan energi yang besar.
Padahal, untuk menjaga kebugaran tubuh tidak harus melakukan olahraga
yang berat. Olahraga ada yang termasuk
olahraga ringan. Olahraga yang ringan
seperti jogging, bersepeda santai atau senam juga dapat menjaga kebugaran
tubuh.
PEMBAHASAN
Pada jaman sekarang
masyarakat dituntut untuk bersikap professional dalam melakukan pekerjaan atau
aktivitas sehari-hari. Karena bila
masyarakat melakukan kesalahan atau bersikat tidak professional maka dapat
berakibat fatal. Seperti halnya
kehilangan pekerjaan yang dimana pekerjaan itu adalah lapangan bagi masyarakat
untuk mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sehari-hari. Padahal pada saat ini untuk mencari pekerjaan
sangatlah sulit.
Olahraga adalah kegiatan
jasmaniah atau kegiatan fisik manusia yang berpengaruh terhadap kepribadian dan
pelakunya. Olahraga berdasarkan
kapasitasnya ada macam yaitu olahraga berat dan olahraga ringan.
Disamping masyarakat harus
melakukan atau mengerjakan pekerjaan atau aktivitas sehari-hari dengan
sungguh-sungguh, masyarakat juga harus memperhatikan kebugaran dan kesehatan
tubuhnya. Kebugaran dan kesehatan tubuh
dapat dijaga dengan melakukan atau mengerjakan pekerjaan atau aktivitas
sehari-hari dengan sungguh-sungguh, masyarakat juga harus memperhatikan
kebugaran dan kesehatan tubuhnya, kebugaran dan kesehatan tubuh dapat dijaga
dengan melakukan aktifitas olahraga.
Olahraga yang dilakukan
bukan hanya olahraga yang berat-berat.
Tetapi olahraga yang ringan
semisa jogging atau lari kecil dapat membuat bugar tubuh kembali. Olahraga sangat penting bagi tubuh, beberapa
manfaatnya adalah sebagai berikut :
- Dapat membugarkan tubuh
- Dapat menyehatkan organ-organ tubuh
- Dapat membentuk badan yang atletis
- Dapat membuat fresh pikiran akibat stress dan sebagainya.
Dapat membugarkan tubuh
karena bila melakukan aktivitas olahraga tubuh akan lebih bertenaga waktu tubuh
akan digunakan untuk menghadapi aktivitas sehari-hari masyarakat yang sangat
padat. Selain itu manfaat jangka
panjangnya juga akan dirasakan karena sering digunakan untuk berolahraga maka
organ-organ dalam tubuh seperti jantung, hati dan sebagainya akan berfungsi
secara optimal dalam tubuh berjalan dengan baik dan membuat tubuh jadi sehat.
Selain manfaat seperti
yang telah dijelaskan diatas, manfaat bagi kesehatan tubuh, manfaat lainnya
seperti dapat membentuk badan yang atletis.
Karena sering digunakan untuk berolahraga maka otot-oto akan membesar seperti yang
dikehendaki. Dalam hal ini olahraga yang
dilakukan adalah olahraga yang sedang sampai berat seperti melakukan aerobic
dan fitness secara rutin sesuai jadwal.
Olahraga seperti
jalan-jalan santai atau bersepeda selain dapat menimbulkan efek bagi kesehatan
tubuh, olahraga ini juga dapat menimbulkan hal positif bagi pikiran
masyarakat. Apabila masyarakat terlalu
penat atau stress akibat pekerjaannya yang padat tersebut, masyarakat dapat
melakukan olahraga yang ringan di pagi hari agar pikiran yang sudah penat tersebut
menjadi agak fresh atau segar.
Selain manfaat yang telah
dijelaskan diatas, adapun tujuan berolahraga yang akan berdampak positif bagi
tubuh seperti :
a.
Memacu
perkembangan aktivitas sistem-sistem peredaran darah, pencernaan, pernafasan
dan persyarafan.
b.
Memacu
pertumbuhan jasmani seperti pertumbuhan tinggi badan dan berat badan.
c.
Meningkatkkan
kesegaran jasmani
d.
Meningkatkan
ketrampilan melakukan kegiatan aktivitas jasmani dan memiliki sikap yang
positif terhadap pentingnya melakukan aktifitas jasmani (GBPP, 1999:2-3)
Olahraga juga mempengaruhi
kepribadian diri seseorang yang melakukan aktivitas olahraga, meskipun olahraga
yang ringan. Kepribadian tersebut
seperti disiplin, bekerja keras dan giat.
Apabila tubuh telah terasa
bugar dan sehat serta pikiran tidak berat lagi atau kembali jernih maka
masyarakat akan siap menghadapi hari esok yang penuh oleh aktivitas. Ini dapat membuktikan bahwa olahraga sangat
berhubungan erat dengan optimalnya hasil dari aktivitas yang dikerjakan. Ini merupakan bukti bahwa bila kita melakukan
olahraga maka hasilnya bagi tubuh akan bagus dan aktivitas pekerjaan yang
dilakukan akan dapat dikerjakan dengan optimal.
Tetapi banyak masyarakat
yang kurang mengerti tentang pentingnya berolahraga dan banyak yang mengabaikan
untuk melakukan aktivitas olahraga karena lebih memilih menyibukkan diri dengan
aktivias pekerjaannya yang padat tersebut.
Adapun faktor-faktor yang
menyebabkan berkurangnya minat masyarakat untuk berolahraga adalah:
a.
Faktor
internal (diri sendiri)
b.
Faktor
eksternal (lingkungan)
A. Faktor Internal
Faktor internal yang
dimaksud adlah faktor yang timbul dari diri masyarakat sendiri. Masalah ini adalah yang paling susah untuk
dihindari selain dengan kemauan yangkuat dari diri masyarakat sendiri. Rasa malas yang ada pada diri masyarakat yang
menyebabkan masyarakat enggan untuk melakukan aktivitas olahraga.
Rasa malas itu sendiri
dapat disebabkan oleh tidak adanya niatan masyarakat untuk berolahraga. Selain itu, aktivitas masyarakat yang padat
banyak menyita waktu masyarakat sehingga waktu yang luang yang dapat digunakan
masyarakat untuk berolahraga tidak ada.
Selain itu rasa malas itu
sendiri timbul juga dikarenakan oleh anggapan masyarakat yang menganggap bahwa
olahraga itu selalu membutuhkan energi yang besar membuat masyarakat semakin
tidak mau untuk berolahraga.
B. Faktor Eksternal
Selain faktor internal
yang berasal dari dalam diri masyarakat, faktor eksternal juga mempengaruhi
minat masyarakat untuk melakukan aktivitas olahraga. Faktor eksternal tersebut dapat berasal dari
iklim atau cuaca yang sering terjadi atau juga berasal dari lingkungan sekitar
tempat tinggal.
Iklim atau cuaca yang
sedang terjadi dapat mempengaruhi niatan masyarakat untuk berolahraga. Bila musim penghujan banyak yang lebih
mengumbar malasnya karena udara yang sejuk dan dingin lebih enak bila digunakan
untuk bermalas-malasan ketimbang berolahraga.
Di musim penghujang,
masyarakat tidak ada yang bisa memprediksikan kapan hujan akan turun. Terkadang hujan turun di pagi hari, siang
hari bahkan malam hari. Bahkan hujan dapat
turun sehari penuh. Itu yang membuat
masyarakat sulit untuk melakukan aktivitas olahraga seperti jalan santai atau
bersepeda.
Meskipun pada saaat ini
banyak alat olahraga yang dapat membantu masyarakat untuk berolahraga walaupun
berada di dalam ruangan, tetapi harga yang ditawarkan untuk alat olahraga
tersebut terlalu mahal. Harga yang
tinggi tersebut tidak sesuai dengan kondisi perekonomian di Indonesia sehingga alat olahraga
yang kini semakin bermacam variannya beserta manfaatnya tersebut tidak dapat
dinikmati oleh masyarakat umum. Hanya
masyarakat yang tingkat ekonominya tinggi yang dapat menikmatinya. Sedangkan masyarakat yang tingkat ekonominya
rendah hanya dapat melakukan olahraga yang tidak membutuhkan uang banyak dan
dengan kata lain olahraga yang simple seperti jalan santai atau bersepeda.
Disamping kedua faktor
tersebut diatas, penyebab lainnya dapat disebabkan juga oleh suplemen-suplemen yang telah
beredar di pasaran. Suplemen-suplemen
tersebut berkhasiat untuk menjaga kondisi fisik atau meningkatkan kondisi yang
sedang lemah atau drop. Masyarakat yang
workaholic atau masyarakat yang tinggal di lingkungan yang semua warganya
pekerja keras lebih memilih mengkonsumsi suplemen-suplemen tersebut karena dapat
menghemat waktu kerja.
Masyarakat yang workaholic
tersebut terkadang tidak mengetahui manfaat atau dampak yang terjadi bila
berolahraga. Dampak positif yang terjadi
antara lain:
a.
Pembentukan
tubuh yang baik
b.
Pembentukan
prestasi
c.
Pembentukan
sosial
d.
Keseimbangan
mental
e.
Kecepatan
proses berpikir
f.
Kepribadian
seseorang
(Syarifuddin danMuhadi,
1991:8-13)
Sedangkan dampak yang akan
terjadi bila tubuh kurang atau tidak melakukan olaraga diantaranya adalah :
a.
Tubuh
terasa lelah/lesu
b.
Tubuh
jadi sering terserang penyakit
c.
Obesitas
atau kelebihan berat badan
d.
Stress
e.
Tubuh
akan terasa kaku
Bila tubuh jarang
digunakan untuk melakukan aktivitas olahraga maka tubuh akan terasa loyo atau
lesu karena tubuh tidak digunakan untuk kegiatan yang lebih membakar lemak
sehingga tenaga yang dihasilkan lebih sedikit.
Jika kita lebih sering berolahraga maka sistem peredaran darah kita
lancer dan tubuh tidak akan terasa les uterus menerus.
Obesitas juga adalah
akibat atau dampak apabila tubuh tidak digunakan untuk berolahraga. Obesitas terjadi karena timbunan lemak yang
ada di tubuh tidak segera di baker untuk dijadikan tenaga. Pembakaran lemak masih kurang besar karena
aktivitas yang dilakukan tidak terlalu membutuhkan tenaga besar sehingga lemak
terus menumpuk dan didalamnya tubuh akan terjadi penumpukkan lemak aau
obesitas.
Bila tubuh masyarakat
telah terkena obesitas yang parah maka masyarakat harus berhati-hati terhadap
kesehatannya. Tubuh orang yang terkena
obesitas akan mudah terserang penyakit lainnya seperti darah tinggi, kolesterol,
kencing manis, dan sebagainya.
Penyakit-penyakit tersebut akan sangat berbahaya bagi masyarakat apabila
penyakit tersebut berkomplikasi.
Kurang berolahraga juga
dapat menyebabkan stress karena selain olahraga sebagai sarana rekreasi dan
hiburan, olaraga juga dapat memperlancar peredaran darah ke seluruh tubuh serta
membantu aktivitas sistem persyarafan sehingga darah dapat mengalir ke otak
secara lancer dan syarat tidak lagi tegang.
Selain itu bila tubuh jarang digunakan berolahraga maka tubuh akan
terasa kaku dan tidak nyaman untuk melakukan aktivitas.
Itulah akibat yang akan
terjadi bila masyarakat enggan untuk berolahraga padahal olahraga sangat perlu
bagi kesehatan dan kebugaran tubuh. Dan
masalahnya bagaimana cara meningkatkan minat masyarakat untuk berolahraga.
Untuk meningkatkan minat
masyarakat untuk melakukan aktivitas olahraga, terlebih dahulu masyarakat harus
diberikan pengertian tentang kesehatan tubuh dan lebih mensosialisasikan
olahraga agar masyarakat sadar apa yang akan mereka lakukan untuk menjaga
kesehatannya.
Selain dengan mengadakan
talkshow dan pemberian pengertian pentingnya olahraga, juga harus diadakan atau
diselenggarakan suatu kegiatan tentang olahraga yang dikemas dengan menarik
agar masyarakat tertarik dan akhirnya mengikuti acara tersebut.
Agar lebih rutin
masyarakat harus diberikan suatu kegiatan seperti senam bersama setiap hari
Minggu pagi atau bersepeda santai di pagi hari atau juga mengadakan jalan sehat
tiap hari Minggu, itu semua agar masyarakat lebih tertarik untuk melakukan
aktivitas olahraga.
Cara lain adalah tiap
kantor sebelum masuk atau melakukan aktivitas kerja harus melakukan apel pagi
yang dibarengi oleh senan bersama agar masyarakat sebelum memulai pekerjaannya
tetap segar sehingga masyarakat dapat melaksanakan tugasnya dengan maksimal.
Jadi olahraga yang dapat
dilakukan oleh masyarakat untuk menjaga kebugaran tubun tidak hanya olahraga
yang tergolong berat-berat seperti fitness dengan porsi latihan yang
berat. Masyarakat dapat melakukan
olahraga yang ringan untuk menjaga kebugaran tubuhnya. Olahraga ringan yang dapat membuat atau
menjaga kebugaran tubuh misalnya adalah jalan pagi, jogging, bersepeda atau
melakukansenam.
Semoga dengan mengertinya
masyarakat tentang bagaimana cara menjaga kebugaran dan kesehatan tubuhnya,
masyarakat semakin rajin untuk melakukan aktivitas olahraga. Semakin rajin masyarakat berolahraga maka
semakin sehat kondisi masyarakatnya.
Negara yang maju diawali dengan masyarakatnya yang sehat dan bugar agar
dapat melaksanakan aktivitas atau pekerjaannya dengan baik dan benar serta
maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Depdikbud,
Garis Besar Program Pengajaran
Kurikulum 1999 Suplemen 2000, Jakarta.
Soebroto
M, Moch. 1977, Asas-Asas Pengetahuan
Umum Olahraga, Jakarta,
Depdikbud.
Syarifuddin,
Aif Dan Muhadi, 1991, Pendidikan
Jasmani Dan Kesehatan, Depdikbud, Dirjen Dikti PPTK.